Adab Berolahraga Dalam Islam
Hukum asal berolahraga adalah
boleh (mubah). Olahraga bisa jadi haram jika di dalamnya ada unsur kezaliman
dan kemaksiatan. Hukum halal dan haram atau berdosa atau tidak berdosa dalam
olahraga, bisa jadi karena sebab jenis olah raganya, atau bisa juga karena
sebab pelakunya (pemainnya) yang tidak beradab. Berikut adab-adab saat
berolahraga yang harus kita ketahui dan indahkan agar olahraga yang kita
lakukan bermanfaat, bermakna, dan berpahala.
1. Niatkan untuk ibadah,
Hendaklah dia berniat dengan Olahraganya itu untuk ber-takwa dalam rangka taat
kepada Allah Ta'ala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Sesungguhnya setiap amalan
tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.
Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan
Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang
dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR.
Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
2. Menutup badan dan tidak
memperlihatkan aurat
Banyak olahraga yang dilakukan di
luar ruangan. Sehingga, saat berolahrga, seorang muslim yang sudah baligh harus
menutup auratnya. Aurat muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan
telapak tangan, sedangkan aurat muslim laki-laki adalah dari pusar sampai ke
lutut.
An-Nawawi berkata,
"Mayoritas ulama berpendapat bahwa paha termasuk aurat, berdasarkan hadist
Ali bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah kamu menampakkan
pahamu, dan janganlah kamu melihat paha orang lain ataupun orang yang sudah
meninggal." (HR. Abu Dawud no. 3499)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Karena di antara pusar dan lutut
adalah aurat.” (HR. Ahmad 2/187, Al Baihaqi 2/229. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
menyatakan sanad hadits ini hasan)
Oleh karena, batasan aurat
laki-laki itu antara pusar sampai lutut.
3. Hendaklah olahraga itu tidak
menyibukkannya (lalai) dari berdzikir (menyebut dan mengingat) Allah Ta'ala
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang
adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2318,
shahih lighoirihi kata Syaikh Al Albani)
Termasuk adab Islam dalam
berolahraga adalah olahraga yang dilakukan tidak menjadikan diri lalai, apalagi
meninggalkan kewajiban shalat. Barangsiapa yang berolahraga dan dia melalaikan
apalagi meninggalkan shalat, maka dia adalah orang yang rugi. Dari olahraganya,
bisa jadi ia mendapatkan manfaat sehat, tapi ia tidak mendapatkan berkah dan
rahmat.
4. Tidak menyerupai orang-orang
kafir dan orang musyrik (ketika olahraga)
Mengenai larangan tasyabbuh
disebutkan dalam hadits dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu
Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad
hadits ini jayyid/bagus. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari
ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bukan termasuk golongan kami
siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
5. Menjaga Etika Islam
Saat seorang Muslim berolahraga,
maka dia harus mengindahkan etika-etika Islam. Dia harus bersikap dan berbuat
baik. Dia tidak boleh curang, zalim, bohong, ghibah, mencaci, dan lainnya. Jika
dia minum, maka dia minum dengan tangan kanan dan sambil duduk. Jika
olahraganya dilakukan di area publik di mana laki-laki dan perempuan bersatu,
maka dia bisa menjaga hati, pikiran, dan pandangan.
6. Mengetahui teknis
operasionalnya
Setiap jenis olahraga memiliki
cara dan petunjuk teknis operasionalnya atau cara bermainnya. Mempelajari dan
mempraktikannya adalah sebuah keutamaan sehingga jenis olahraga yang kita pilih
jadi efektif dan bermanfaat.
Demikian di antara adab-adab
berolahraga dalam Islam, semoga bermanfaat, dan selamat berolahraga.
Sumber :
1. Buku Adab & Akhlak Islami,
Penulis= Majid Sa’ud Al-Ausyan
2. Tambahan dari Akh Nanda nomor
5 dan 6
------------------------------
Post a Comment for "Adab Berolahraga Dalam Islam"