Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiah di Damaskus

Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiah di Damaskus


Sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiah tidak serta merta berdiri sendiri, namun dinasti ini cukup mengalami kisah panjang dalam pembentukannya sebagaimana dinasti-dinasti yang sebelumnya dan yang sejajar dengannya. Sebagaimana alaminya Dinasti Ayyubiah berdiri di atas puing-puing dinasti yang sudah runtuh.

Untuk mengetahui sejarah awal terbentuknya, maka dalam pembahasan kali ini yaitu tentang Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiah di Damaskus, penjelasan selengkapnya berikut ini.

Dinasti Ayyubiyah merupakan sebuah dinasti yang bermadzhab sunni yang berkuasa atas wilayah Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hejaz dan Dyarbakir. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddīn al-Ayyubi. Penamaan al-Ayyubiyah dinisbatkan kepada nama belakangnya Al-Ayyubi, diambil dari nama kakeknya yang bernama Ayyub.

Nama dinasti ini diperoleh sejak Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yang bermazhab Sunni, menggantikan kesultanan Fathimiyah yang bermazhab Syi’ah. Berdirinya dinasti Ayyubiah secara tidak langsung adalah karena di pengaruhi beberapa faktor berikut ini.

Faktor-faktor berdirinya Dinasti Ayyubiah :

1.  Akibat runtuhnya kekhalifahan Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah yang pernah mencapai puncak kejayaan dalam sejarah peradaban Islam, mulai menampakkan kemunduran pada periode kedua kekhalifahannya. Kelemahan bidang politik dan pemerintahan menjadi salah satu penyebab utama dari keruntuhan Daulah Abbasiyah. Hal ini disebabkan karena periode kedua pemerintahan Daulah Abbasiyah tidak mandiri dalam bidang politik dan pemerintahan.

Akibat lemahnya pemerintahan Daulah Abbasiyah ini dimanfaatkan oleh daulah-daulah kecil untuk melepaskan diri dari kekuasaan Abbasiyah. Berikut ini merupakan dinasti-dinasti yang memisahkan diri dari kekhalifahan Dinasti Abbasiyah, antara lain :

1. Daulah Idrisiyah di Maroko
2. Daulah Aghlabiyah di Tunisia
3. Dulah Thuluniyah
4. Daulah Ikhsidiyah
5. Daulah Hamdaniyah
6. Daulah Thahiriyah

Dinasti atau daulah-daulah kecil itu muncul karena luasnya daerah kekuasaan Dinasti Abbsiyah, menyebabkan daya kontrol terhadap para penguasa daerah kurang terkontrol, sebagai akibatnya para penguasa daerah tersebut mulai memisahkan diri dari pemerintahan sah Dinasti Ayyubiah di Baghdad.

2. Berdirinya Dinasti Fathimiyyah di Mesir

Dinasti Fathimiyah merupakan daulah yang bermadzhab Syiah, nama dinasti ini dinisbatkan kepada putri Nabi Muhammad Saw, yaitu Fathimah Az-Zahra. Didirikan oleh Said ibn Husain yang merupakan keturunan Syi’ah Ismailiyah. Gerakan pendirian Daulah Fathimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang pengikut Syi’ah bernama Abu Abdillah Asya’si.

Setelah kaum Alawiyyin mampu menaklukan Daulah Aghlabiyah di Tunisia, berdirilah Daulah Fathimiyyah dengan khalifah pertama Ubaidillah al Mahdi dengan ibukota pemerintahannya kota Qairawan, Tunisia. Pada tahun 358 H/969 M, panglima tentara Daulah Fathimiyah bernama Jauhar As-Siqli mampu merebut Mesir dari kekuasaan Daulah Ikhsyidiyah.

 Setelah menguasai Mesir, panglima Jauhar As-Siqli membangun sebuah kota yang megah bernama Al-Qahirah (Kairo). Sejak saat itu Daulah Fathimiyah memindahkan ibu kotanya ke Kairo, Mesir. Secara keseluruhan Daulah Fathimiyah berkuasa selama 262 tahun dengan khalifah pertamanya Ubaidillah Al-Mahdi dan khalifah terakhirnya Al-Adid Billah.

Daulah Fathimiyah mencapai puncak kejayaannya pada saat khalifah kelima yaitu Khalifah Abu Manshur Nizar Al-Aziz (975-996 M) berkuasa. Di bawah kekuasaanya Mesir hidup dalam kedamaian, dan pada masa Khalifah Al Muiz Lidinillah Masjid Al-Azhar yang kemudian hari menjadi Universitas Al Azhar dibangun.

3. Proses Awal Terbentuknya Dinasti Ayyubiyah

Dinasti Fathimiyah saat dipimpin oleh khalifah terakhinya bernama Khalifah Al-Adid Billah (1160-1171 M) mengalami kemunduran dan kondisi pemerintahan yang lemah. Selain karena musim peceklik, adanya penyerbuan tentara salib ke Mesir, dan konflik internal pemerintahan Daulah Fathimiyah.

Dalam kondisi Mesir seperti itu, seorang panglima bernama Assaduddin Syirkuh bersama saudaranya Salahuddin Al-Ayyubi ditugaskan oleh gubernur Syiria, Nuruddin Zangi untuk datang ke Mesir dengan tujuan mengusir tentara salib sekaligus menguasai Mesir. Rupanya proses ini tidak berjalan mulus, seorang perdana menteri Daulah Fathimiyah bernama Syawwar, telah melakukan persengkongkolan dengan tentara salib.

Akhirnya, panglima Assaduddin Syirkuh dan Salahuddin Al Ayyubi menangkap perdana menteri Syawwar. Kemudian, kedudukan Syawwar digantikan oleh Assaduddin Syirkuh yang kemudian wafat setelah menjabat sebagai perdana menteri selama dua bulan. Salahuddin Al-Ayyubi akhirnya didapuk menjadi perdana menteri menggantikan Assaduddin Syirkuh. Saat Khalifah Al-Adid Billah sakit, kedudukan Salahuddin Al-Ayyubi semakin kuat.

Salahuddin Al-Ayyubi mendapat dukungan penuh dari rakyat Mesir, apalagi Salahuddin Al-Ayyubi dan rakyat Mesir sama-sama memiliki faham Islam Sunni. Bertepatan dengan wafatnya Khalifah Al-Adid Billah pada 10 Muharram 1171 M, Salahuddin Al-Ayyubi memproklamirkan berdirinya Daulah Ayyubiyah dan berkahirnya pemerintahan Daulah Fathimiyah.

Itulah pembahasan mengenai Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiah di Damaskus, semoga ada pelajaran dari kisah tersebut.

Post a Comment for "Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiah di Damaskus"