Kajian Konsep Pendidikan Anak Dalam Islam
Assalamualaikum sahabat kabar islami, sekarang saya akan membahas bagaimana sih cara mendidik anak dalam Islam, berikut adalah penjelasannya
Pengertian Pendidikan Anak dalam Islam
1. Konsep
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep berarti rancangan, ide atau pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa
konkret, atau
gambaran mental dari
objek,
proses,
atau
apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi
untuk memahami hal-hal lain.19
Konsep juga dapat berarti ide umum, pengertian, ataupun
pemikiran. Adapun Konsep yang
penulis maksudkandi sini
adalah suatu idea atau gagasan, pengertian, gambaran secara umum dan gambaran
abstrak mengenai pendidikan anak.
2. Pendidikan
jika kita berbicara tentang
pendidikan, maka tidak akan terlepas dari yang
namanya pendidik dan mendidik, karena ketiga istilah tersebut saling berkesinambungan.
a) Pendidik
Dalam
Islam, pendidik memiliki
beberapa istilah seperti muallim, muaddib, murabbi
dan ustad.
1) Muallim: Istilah
ini
lebih menekankan
posisi
pendidik sebagai pengajar dan penyampai pengetahuan
dan ilmu
2) Muaddib: istilah ini lebih menekankan pendidik
sebagai
Pembina moralitas dan akhlak peserta didik
dengan keteladanan
3) Murabbi:
istilah
ini lebih menekankan pengembangan
dan pemeliharaan baik dalam
aspek jasmaniah maupun
ruhaniah
4) Ustadz: istilah ini merupakan istilah umum
yang
sering dipakai dan memiliki cakupan makna yang luas yang sering disebut sebagai guru.20
Ibnu Qayyim menyebut pendidik dengan sebutan alim
rabbani. Beliau mengadopsi dari pemikiran
para sahabat Nabi dan para Ulama. Beliau
menukil pendapat
Ibnu
Abbas bahwa alim rabbani adalah mu’allim yang
menekuni dunia
pendidikan atau yang berprofesi mendidik manusia dengan
ilmu, sebagaimana seorang ayah mendidik anaknya. Juga pendapat Al-Wahidi, bahwa kata rabbani dinisbatkan
kepada Tuhan yang memiliki arti takhshish (pengkhususan) sebagai ilmu yang mengajarkan syariat dan sifat-sifat Allah SWT. Jadi menurut Ibnu Qayyim, seorang alim tidak disifati
akan
dengan rabbani, kecuali benar-benar mengamalkan dan
mengajarkan ilmunya.
Sebagai pendidik
harus mempunyai adab-adab yang harus
dimiliki oleh
pendidik, adapun adab-adab yang harus dimiliki oleh pendidik
antara lain: Pendidik
itu
harus zuhud, memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama, mau mendakwai manusia kepada cahaya petunjuk,
bersabar serta mau menghidupkan hati manusia dengan ilmu dan Al-
Qur‟an,
pendidik itu harus
berhati-hati
dalam
memberi fatwa, termasuk dari sifat-sifat pendidik ialah tasabbut (hati- hati) dalam
menjawab sesuatu yang ditanyakan kepadanya,
sebelum ia menjawab atau membahasnya,
pendidik harus haus terhadap ilmu bahkan
rela
berpergian jauh dalam
rangka mencari dan menambah ilmunya, pendidik harus selalu mengamalkan ilmunya, pendidik harus memiliki sifat khasyatullah (takut kepada Allah), pendidik
itu
harus rindu dan cinta
kepada
ilmu, pendidik
hendaknya senantiasa teratur dalam proses belajar dan
mengajar.22
b)
Peserta didik
Ibnu Qayyim menyebut peserta didik dengan sebutan mu’allim.
Menurut beliau mu’allim
adalah orang-orang
yang
mencari ilmu demi mendapatkan keselamatan
dirinya sendiri. Orang
seperti ini ikhlas dalam mencari
ilmu. Ia termasuk orang yang mempelajari hal-hal yang bermanfaat
dan mengerjakan
apa
yang
dipelajarinya karena memang harus demikian jika orang
yang
mencari ilmu mengharapkan
keselamatan (keberhasilan).23
Sedangkan adab murid dalam menuntut ilmu yaitu: Seorang murid hendaklah selalu mulazamah (menyertai) gurunya berusaha mengambil faedah darinya, sebab
ilmu itu adalah
sunnah yang diikuti
dan diambil
dari
lisan para
ulama, seorang murid
jika sudah mulazamah kepada seorang guru, hendaklah ia
senantiasa menuruti
nasehat dan petunjuknya, wajib atas seorang pelajar untuk
melembutkan suaranya ketika bertanya dan tidak
sekali-kali mendebat
gurunya dengan keras dan hendaklah senantiasa tekun mendengarkan keterangannya
dan serius di dalamnya.24
Demikian diterapkannya
sikap dan adab
seorang murid terhadap gurunya,
yang semoga dengan adab dan kelemah lembutan seperti itu menjadikan sang
guru rela dan
ikhlas mengajarkan ilmu
yang dimilikinya.
c) Mendidik
Mendidik
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak
didik
ke arah kedewasaan baik
secara
jasmani maupun rohani.
Oleh
karena itu,
mendidik dikatakan
sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak
anak didik. mendidik tidak
sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer
of
values. mendidik
diartikan
secara
utuh, baik kognitif, psikomotorik maupun afektif, agar
tumbuh
sebagai manusia
yang
berpribadi.25
d)
Pendidikan
Istilah pendidikan pada mulanya
berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie” yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Pendidikan secara etimologi
berasal dari
kata “didik” yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan),
yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses,
cara,
perbuatan
mendidik.26
Dalam wacana ke-Islaman, pendidikan lebih populer
dengan istilah tarbiyah, ta’dīb dan talīm.27Beberapa
istilah tersebut memiliki perbedaan dalam pengertian, akan tetapi
inti dari istilah-istilah tersebut semuanya
sama.
Post a Comment for "Kajian Konsep Pendidikan Anak Dalam Islam"