Tata Cara Khutbah Jumat Dengan Benar
Pengertian Tentang Khutbah Jum’at
Khutbah
Jum’at berarti perkataan yangg disampaikan oleh khatib di atas mimbar pada saat
Shalat Jum’at berlangsung yang berisi tentang nasehat-nasehat islami untuk para
jamaah yang mengikuti Shalat Jum’at.
Dalam
khutbah Jum’at tersebut terdapat syarat dan rukunnya. Jika dalam khutbah Jum’at tersebut
tidak sesuai dengan syarat dan rukunnya, maka bisa jadi tidak sah khutbahnya
dan otomatis sholat Jum’atnya pun jadi tidak sah.
Khutbah
saat sholat Jum’at merupakan bagian rukun paling penting yang tidak bisa di
pisahkan satu sama lain dengan tata cara pelaksanaan sholat Jumat itu sendiri.
Bahkan
khutbah pada saat itu hukumnya satu derajat dengan sholat, artinya apa yang
menjadi syarat sah nya sholat, maka itu juga menjadi syarat sah khutbah sholat
Jumat.
Untuk itu
mengetahui dan memahami arti dari pada khutbah Jumat itu sendiri penting
kiranya bagi para jamaah.
Dan yang
menjadi khatib pun juga harus mengetahui kaidah-kaidahnya agar khutbah Jum’at
nya bisa menjadi sah dan sesuai.
Terutama
pada rukun khutbah,baik dari pengucapan lafadznya maupun dari tata
pelaksanaan khutbah itu sendiri.
Sehingga
ketika khatib menjelaskan isi dari khutbah Jum’at tersebut, bisa didengar
dengan baik oleh syarat wajib sholat Jum’at yaitu paling tidak 40 jamaah yang
menjadikan khutbah itu sah jika menurut Imam Syafi’i
Tetapi
berbeda pendapat jika menurut Imam mazhab lainnya, dan perbedaan bukanlah
masalah berarti untuk menjadi sebuah perdebatan.
Syarat-Syarat Khutbah Jumat:
Saat kita
melakukan sebuah ibadah, pasti ada syarat-syarat nya sebelum kita memulainya, dan
syarat merupakan ketentuan atau perbuatan sebelum kita memulai suatu ibadah.
Dan di
dalam khutbah Jum’at ada syarat-syaratnya, yang dimana jika tidak dipenuhi bisa
jadi khutbahnya tidak sah dan kemudian otomatis sholatnya pun tidak sah.
Berikut
syarat khutbah Jum’at:
- Yang menyampaikan khutbah atau disebut khatib harus seorang laki-laki.
- Khatib yang menyampaikan isi khutbah harus suci dari hadas besar dan hadas kecil.
- Khatib harus bersih pakaian dan badannya serta tempat yang akan digunakannya, atau harus suci dari segala bentuk najis.
- Khatib harus menutup aurat saat menyampaikan khutbah.
- Saat menyampaikan khutbah, seorang khatib harus berdiri apabila dia mampu.
- Khutbah bisa dimulai setelah selesainya adzan.
- Saat khutbah pertama dan khutbah kedua, khatib harus mengeraskan suara agar didengar oleh jamaah sekurang-kurangnya 40 orang jamaah laki-laki.
- Khatib duduk sebentar dengan tuma’ninah (menenangkan dirinya sebentar) di antara dua khutbah.
- Khutbah pertama ke khutbah kedua dilaksanakan secara berturut-turut, sampai dengan shalat Jum’at.
- Rukun-rukun khutbah Jum’at harus disampaikan dengan bahasa arab, kecuali selain rukun khutbah, boleh dengan bahasa lain.
Rukun-Rukun Khutbah Jumat:
Rukun juga
merupakan hal yang tidak boleh ditinggalkan setiap ketika hendak beribadah,
karena jika ditinggalkan, bisa jadi ibadah kita dianggap tidak sah, dan ketika
khutbah Jum’at pun ada rukun-rukun yang harus kita ketahui:
- Khatib membaca hamdalah (memuji Allah) di saat khutbah pertama dan khutbah kedua.
- Dan kemudian khatib membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW, pada khutbah pertama dan khutbah kedua.
- Selanjutnya Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan jama’ah untuk bertaqwa kepada Allah SWT di setiap khutbah pertama maupun khutbah kedua.
- Khatib membacakan ayat suci Al-Qur’an pada salah satu diantara dua khutbah.
- Khatib mendoakan seluruh kaum muslimin pada saat khutbah kedua.
Sunnah-Sunnah Dalam Khutbah Jum’at:
Sunnah
merupakan sumber hukum kedua dalam islam setelah Al-Qur’an, dan berikut
adalah sunnah-sunnah dalam khutbah Jum’at:
- Khatib menyampaikan khutbah di atas mimbar, yang berada disebelah kanan mihrab.
- Kemudian khatib mengucapkan salam dahulu ketika setelah berdiri di atas mimbar dan sebelum berkhutbah.
- Khatib duduk disaat adzan sedang dikumandangkan oleh bilal.
- Saat khatib memegang tongkat, hendaknya dengan tangan kiri.
- Khatib menyampaikan khutbah dengan suara yang baik dan lantang, agar mudah dipahami oleh para jamaah.
- Khutbah juma thendaknya tidak terlalu panjang, dan juga tidak terlalu ringkas.
Begitulah
hendaknya khutbah jumat disampaikan oleh khatib, dan lebih sempurna
lagi bila khatib berakhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat
menjadi suri tauladan yang baik bagi kaum muslimin, sebab ia adalah sang
pemberi nasehat, maka sudah sepatutnya bila berperilaku yang baik dan dapat
diteladani.
Tata Cara Khutbah Jumat:
- Khatib naik ke atas mimbar ketika sudah memasuki waktu dzuhur, kemudian mengucapkan salam dan duduk.
- Selanjutnya muadzin mengumandangkan adzan.
- Pada Khutbah pertama, khatib berdiri kemudian menyampaikan khutbah dengan membaca hamdallah dulu dan setelah itu sholawat kepada nabi Muhammad SAW.
- Setelah menyapaikan isi khutbah. selanjutnya khatib duduk sebentar dengan tuma’ninah (istirahat sejenak).
- Setelah itu khatib melanjutkan khutbah yang kedua.
- Kemudian khatib membacakan doa untuk seluruh umat muslim.
- Kemudian khatib turun dari atas mimbar. Dan muadzin mengumandangkan iqamah untuk melakukan sholat jumat
- Kemudian setelah itu melakukan shalat jumat dua rakaat secara berjama’ah.
Hal Yang Dilarang Ketika Khutbah Jum’at Berlangsung.
1.Berbicara
Ketika
khutbah sedang berlangsung, jamaah dilarang untuk berbicara atau ngobrol meski
dalam kebaikan, misalnya menyuruh orang lain untuk diam.
Rasulullah
saw bersabda, “Apabila engkau mengingatkan temanmu ketika waktu shalat jumat,
dengan berkata ‘diam’, berarti kamu pun telah menggugurkan pahala shalat
Jum’at”. (HR Bukhari)
2.Melakukan hal sia sia
Saat
khutbah berlangsung kita juga tidak boleh melakukan hal yang sia-sia, contohnya
bermain hp, memotong kuku dan sebagainya, maka dari itu mematikan HP atau tidak
membawa barang tertentu ketika hendak shalat Jum’at sangat disarankan.
Rasulullah
SAW bersabda, “Siapa yang bermain kerikil ketika khatib tengah berkhutbah
berarti ia telah menggugurkan pahala Jum’atnya.”(HR Muslim dan Abu Daud)
3.Duduk memeluk lutut.
Ketika
duduk pun kita dilarang untuk memeluk lutut karena bisa tertidur.
Sebagaimana
pernyataan sahabat Muadz Bin Anas Ra, “Bahwa Nabi SAW melarang melakukan ihtiba’
(duduk memeluk lutut ketika khatib sedang berkhutbah)” (HR Ahmad dan Abu Daud).
4.Tidur ketika Khutbah berlangsung
Dan
saat khutbah pun sebenarnya kita dilarang untuk tidur, tetapi kita masih
menemukan banyak jamaah Jum’at yang tertidur ketika khutbah sedang berlangsung.
Dalam
Tafsir Al Qurthubi Seorang ulama tabiin Muhammad Bin Sirin menceritakan, bahwa
mereka (para sahabat) sangat membenci orang yang tidur ketika khatib sedang
berkhutbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras.
Penutup
Demikian
tata cara khutbah jumat, semoga bermanfaat. dan jangan lupa untuk bisa
diaplikasikan dan diamalkan agar kita semua selalu mendapat pahala jariyah.
Sumber : https://penaqolbi.com
Post a Comment for "Tata Cara Khutbah Jumat Dengan Benar"